Ini cerita
indah tentang Kang Yayat, kelahiran Cianjur 2 Juli 1968. Nama lengkapnya; Yayat
Hidayat Juansyah.SE.S.Par
Pernah Jadi Qaid MKAI Cianjur, Qaid Daerah MKAI Sulawesi Utara dan Tengah, Qaid Daerah BEKASI, ditambah segudang Pengalaman sebagai Ahli Sufa di Berbagai Mesjid JAI. Untuk dongeng lengkapnya, karena Kang Yayat sudah biasa nulis di beberapa Media Perusahaan, ikuti aja Penuturannya langsung berikut ini;
Tolong di bikinin
menurut versi mas NKS.
Sy sejak Umur 10
tahun selalu memakmurkan dan tinggal di Mesjid " Generas muda* Cinta Mesjid -Zaman dulu Hehe…
Untuk Rubrik Sosok
Indah
Dengan mengambil
referensi dari link di atas
Jazakumullah - Yayat
Hidayat Juansyah.SE.S.Par
Sejak Usia masa
Sekolah SMP sudah ditunjuk menjadi QAID Daerah MKAI Cianjur paling muda.
Pernah QAID Daerah
Sulawesi Utara dan Sulawesi tengah.
QAID Daerah Bekasi.
Di Serang Banten
pernah menjadi Sekr Tabligh Cabang Serang.Sekr Waqf e Nou Cabang Serang Banten.
Dan terakhir sekarang
sebagai Mutt.Tabligh di Ansharullah Majlis Serang Banten.
Adapun Mesjid yang
pernah saya khidmati yakni Di Jemaat Ahmadiyah Cabang Bandung. Garut
Yogyakarta.Surabaya.Mataram Lombok NTB. Manado. Cimahi.Karawang.
Dan Sekarang menetap
di Tanah Jawara Serang Banten.
Saya kelahiran
Cianjur 2 Juli 1968
Itu aja pengkhidmatan
saya . Garis besar nya
Saya mengenal pertama
kali mas N.Kukuh di Cabang Purwokerto saya sebagai Peserta KPA 87 Nasional di
Purwokerto.
Mas NKS yang
mengantar saya ke rumah Pak Amin Hasan Peserta KPA dari MKAI Cianjur.
Saya 8 bersaudara
anak 6 dari orang tua Sesepuh dan Tokoh Jemaat Cianjur Almarhum Ahmad Rasyidi.
Usia 25 th waktu
Kerja di Yayasan Sandhykara PT Telkom Manado. Lg menerima piagam penghargaan
Juara 1 Lomba Karya Tulis bidang Telekomunikasi di tingkat Kandatel Telkom
Manado.kerja di perbantuan di Sekretariat dan Publik Relation Kandatel Telkom
Manado th 1995.
# kerja di
Perbantukan di Sekretariat dan Purel Kandatel Telkom Manado th 1995 di Kandatel
Telkom Manado.
Istri asal Yogyakarta
kelahiran Purwokerto 10 Nopember 1974 anak 2 Sekar Ahmadina Hidayah Sarjana
Multimedia Yogyakarta anak ke 2 Maulana Nasir Ahmad Siswa SMP negeri 3 kelas 9
yang juga anak Waqf e Nou Cabang Serang
Jabatan Sekarang
sebagai Pengurus dan Pengawas Expedisi Trailer Kontainer Export dan Import di
Perusahaan Sepatu terbesar di Asia yang berlokasi di Kawasan Industri di
Cikande Serang Banten.
Hobby menulis dan
Koresponden. Dan Touring dan napak Tilas salah salah' satunya ke Lokasi peristiwa Cikeusik 2011
Kenangan
terindahNgopi bareng bersama Mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi
S.SoS.MAP. yang merupakan anak- tokoh Jawara Banten Almarhum Prof Dr
H.Tb.Chaaan.MSc.
Begitu juga ngopi
bareng bersama Ketua MUI Prof Dr.KH.Asep Romli dan tokoh Agama di Banten
Kenangan terindah
dulu Tabligh Padesaan Lombok NTB th
1994. Bersama Mln.Hasan Basri.ShD dan jumpa beberapa tahun yang lalu di Markaz
Kemang Bogor
Penulis setia di
Majalah Perusahaan Gemas sebagai
Kontributor
Puguh Abdul Qudus- Surabaya, Sekarang sih di Pondok Aren 2022 ini |
Suatu hari , saat Kukuh
berkunjung ke Surabaya, pria yang jago masak segala jenis kuliner ini, membawa keliling Naik Truk ke berbagai penjuru
Ibukota Jatim, sambil ngompreng cari tarikan bakul-bakul pasar yang ingin
numpang murah, karena belom ada angkot waktu itu, kalo naik taxi kan mahal.
Tapi bukan itu cerita
serunya. Waktu Ijtima MKAI 1986 di Krucil- Banjarnegara Jateng, mas Qudus bawa
20 Khuddam Jatim, dari arah Surabaya naik Truck menuju Krucil. Sepanjang jalan
bikin heboh kendaraan lain , termasuk Polisi, yang agak terheran heran melihat
Rombongan Khuddam yang naik Truck nya mas Qudus itu. Pasalnya, di badan dinding
Truck Ditulisi Plakat Spanduk Besar bunyinya “MURITE IMAM MAHDI TEKO SUROBAYA”!!
Alhamdullilah sampe
Krucil aman , tidak ada wereng coklat yang malak , ujar mas Qudus.
Truck mas Qudus itu
di Ijtima Krucil jadi berguna ngangkut air pake Drum, dari sumber air yang
jaraknya lumayan jauh -ke lokasi Ijtima MKAI- untuk keperluan masak guna makan
minum para Khuddam se Indonesia.
Yang rupanya bikin
dak dik duk mas Qudus, beberapa jam sebelum Ijtima usai, N.Kukuh ditangkap
Tentara Kodim, dalam kapasitasnya sebagai Direktur Ijtima Krucil 1986 itu.
Pak Pardi selaku Qaid
Nasional PPMKAI ikutan di giring ke kantor Tentara pula. Siapa lagi yang ikut
di interograsi Tentara???.... BERSAMBUNG…..
Panggilan
nya Pak Syafii’e. Pemilik nama lengkap Arief
Syafi’ie adalah putra sulung Pak Abu Hasan- Tokoh Anshar Legendaris dari
JAI Surabaya. Pak Syafi’ie sempat Menjabat Qaid MKAI Semarang, juga pernah
mengemban Tugas sebagai Qaid Wilayah MKAI Jawatengah dan DIY diawal 1980an.
Pak Syafiie lebih
banyak aktip di JAI Semarang. Walaupun belum punya rumah pribadi, dalam
kesehariaanya waktu itu , 1980an awal, kakak nya mas Umar Faruq Ahmadi ini
selalu mengendarai Jeep Jimy yang masih trendy waktu itu.
N.Kukuh pernah diajak
kunjungan kerja dari Semarang menuju MKAI Tawangmangu, yang waktu itu Ketua JAI
Tawangmangu sedang membangun Masjid. Karena Pak Syafi’ie memang distributor
Eternit GRESIK- Jemaat Tawangmangu kebagian Eternit untuk bangun Masjid nya.
Kisah indah nya saat
ada Pengumuman dari PB JAI, bagi yang ingin ikut Jalsah di Qadian INDIA bisa
daftar segera. Kebetulan Pak Abu Hasan, ayahandanya pak Syafi’ie sangat
berminat mengunjungi Tempat Kelahiran Sang Masih Mau’ud as. Jadi tanpa ragu pak
Syafi’ie membayar semua keperluan untuk Jalsah ke Qadian bagi ayahandanya.
Hebat nya, beberapa
saat setelah keberangkatan Pak Abu Hasan ke Qadian itu, pak Syafi’ie dapat
REZEKI penuh berkah, sehingga bisa beli lagi Dua Mobil. Satu Sedan dan Satu Bak
terbuka, yang sempat direncanakan dgn Kukuh untuk Usaha buka Kuliner NASI
GANDUL di Simpang Lima Semarang.
Adik nya , Umar Faruq
sempat ngedumel; Rumah aja belum punya kok malah beli mobil lagi. Dengan Enteng
Pak Syafi’ie menjawab, ya nanti kita kan bisa TIDUR di mobil juga, katanya.
Tapi memang Allah
Maha Kaya, tidak lama setelah Pak Abu Hasan pulang dari Qadian, Pak Syafi’ie
dapat teman Kongsi Putranya Gubernur Jawatengah untuk bantu urus Perusahaannya.
Bonus nya lumayan. Sehingga Pak Syafi’ie segera bisa bangun Rumah yang kini
Nilai nya sekitar tiga milyar IDR – di Semarang Timur. BERSAMBUNG………
Dibantu Daus , Cahyo dll, Mas Tata harus menyiapkan berbagai fasilitas untuk Rekaman Para Mubaligh , pak Qomarudin Sy dll, yang bertugas menterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, sebeluh dikirim ke London untuk Dubbing siaran Tunda Khutbah Huzur - beberapa saat berikutnya.
Obsesinya dulu, ingin menjadikan Kamar Rumahnya di Batuceper Tangerang sebagai Studio- untuk membantu Produksi Siaran MTA versi Bahasa Indonesia. Semoga Berkah. Amin
Bersambung......
Nasir Ahmad - Jogya. Umur sy sdh 76 thn- di September 2022.
Soal pengalaman utk sy cukup menarik krn dg tahajud dr kecil rasanya hidup dibimbing Allah SWT
Krn sy anak no 12 dr 19 anak dmn ketika sy lahir bp sdh pensiun ..shg hidup sy dr SMP sampai SMA ikut bp Saleh A Nahdi utk mkn
Dan sdh itu kerja sbg pembantu pesuruh kantor yg bertugas utk srabutan slm 4 th 3 bln kemudian dlm proses hidupnya bisa menjadi kepala bagian sampai pensiun krn aturan dikantor sy utk menjadi kpl kantor wkt itu hrs pernah keluar jawa utk menaikkan nilai senioritasnya
dan yg kedua dpt ikut jalsah di London. ke Malaysia bbrp kali ke Singapura Umrah. ke Thailand dan ke Qadian
Ketika mulaqat dg Huzur atba di Singapura wkt lalu alhamdulillah sy dipanggil oleh sekpri Huzur atba sbg or pertama utk mulaqat
Dan 5 anak sy aktif sbg pengurus jemaat
Demikian dongeng perjalanan hidup sy
Nasir Ahmad dan Yaser Arafat- Pemimpin Palestina PLO |
Bersambung..........
Saat Indonesia menyelenggarakan PEMILU Demokratis Pertama, 10 tahun setelah kemerdekaan NKRI 1945, di sebuah Tempat Pemungutan Suara, di kota kecil- di Lereng Gunung Merapi Jateng- seorang Ibu yang tengah HAMIL ikut memberikan Suara. Awal tahun berikutnya Ibu Citro Miharjo , yang hamil ikut ke TPS itu, melahirkan anak lelaki yang diberi Nama NKS.
Ini jawaban untuk Mas Bambang Sadono SH yang nanya di WA di Group ACMAII; Mana Mas Kukuh nya? - ini lho dikit critanya;
N.Kukuh (paling kanan memegang kamera) bersama para Jurumasak di Langgar Khana Qadian 1991, sementara Abdul Musawir - Dewan Qadha PB JAI 2022- berdiri di latar belakang. Beberapa jurumasak terlihat mengenakan kalung salib dilehernya- artinya pekerja Kristen mendapat kesempatan kerja pula saat Jalsah Salanah ke 100 di Qadian India Desember 1991 itu.
Bersambung.......
Gambar dari kirin ke kanan; Ujang Padang, Ari P (alm), Kukuh, Hakim & Istri, Umi KIMHam, Ninon, Barik SH, AA Daeng P- Bilabong - Bogor- Januari 2020 |
ini foto SOSOK JAWARA, kata Bang Jamal usai baca SOSOK INDAH
Bang Daeng, lelaki kelahiran Ujungpandang ini, cuma di KTP tertulis Lahir; Jakarta 1 Juli 1953... ah biar saja, punya banyak jejak unik dalam pengkhidmatan dilingkungan JAI. Pemilik nama lengkap AA Daeng Patunru' itu- sempat mengasuh DARSUS- Surat Edaran Khusus- Buletin berkala terbitan JAI di era 1980- 1990 an.
Bersambung..........
Aep Ronin Saepudin, cowok ganteng asli Cisalada ini- di KTP nya tertulis Lahir ; Jakarta 6 September 1969.... yah gak papa juga. Aktivis Anshar Jakarta Barat ini, didunia antah berantah Jakarta dikenal sebagai- "Politikus Jalanan" yang biasa ngerjain - dan dikerjain temen temen "Senayan". Bersambung..........
Bang DOZER, pemilik nama Asli Buldan Burhanudin ini dikenal tukang tabligh calon Bupati dan Calon Gubernur- dan Jadi beneran. Wakafin kesayangan Mln. Abdul Basyith Sy (alm) ini pernah diminta menghitung; Berapa Beaya untuk mencetak 10ribu Mubayii'en Baru. Pria kelahiran Sukabumi 6Mei 1977, ketika di tanya Amir berapa beaya bikin 100ribu Mubayiien Baru, mantab dia jawab; 1koma dua trilyun rupiah pak!.... dari mana duitnya ya ??? Bersambung..........
Pak Ukun, Pria Tangguh yang sangat Low Profil ini dikenal sebagai Boss nya Hotel Sumber Alam Garut- Jawabarat. Di JAI pernah mengemban tugas sebagai DHiafat PB, pernah juga sebagai president JAI Garut dll. Lahir 8 Agustus 1954, tapi semangatnya tetap remaja terusss.... Mimpinya berharap bisa Menjadi Agen Perubahan, Semoga Berkah.... Bersambung..........
Pak Miraj, begitu dia biasa dipanggil diantara koleganya. Pria Pemalu ini , di KTP namanya tertulis; MIRAYUDIN SAHID, sempat Aktip di Pengajian Tauchid Wahdatul Ummah bersama Gus DUR, Gus Nuril, Gus Miftach , Sejumlah Jendral, dan Aktivis Ahmadi lainnya di dunia " Per Rabtah an" NKRI. Lahir di Jakarta ; 24 April 1956- Wakafin Lulusan Rabwah- yang "Wani Ngalah Dhuwur Wekasane" ini- sejak Mln.Abdul Basyith Sy. wafat, Pak Mirayudin oleh Huzur ditunjuk Jadi Amir JAI. Bersambung..........
Pak Hadi, urang Garut yang lahir 29 Oktober 1963- dikenal sebagai Tukang Ngitung Duit. Pemilik nama Lengkap Hadi Wahyudi SE itu- sempat menjabat Auditor PB JAI. Sebelumnya penggemar Semur Jengkol ini juga pernah jadi President JAI Bogor. Ketika Markaz JAi di Perkusi teman2 dari "Kadrunis" 2005, Pak Hadi sibuk sono sini dengan Aktivis JAI lainnya- menyelusup ke kantung2 tempat ngumpulnya para biang kerok pengganggu Toleransi NKRI. Bersambung..........
Mas Barik , gitu saya manggilnya, di JAI sempat sibuk sebagai Ummur Kharijiah PB. sekarang hoby nya GOWES. Waktu dapet Tugas ke Palembang dalam rangka Seabad JAI 1989, bersama saya sih, itu waktu ketika dia masih Pacaran sama anaknya Pak Qoyum- Ninon, yang sekarang jadi istrinya. Saya juga lagi musim pacaran pula, jadi saat di Plembang itu, malem-malem saya ke telpon Umum yang pake Koin dulu, mau nelpon pacar saya, eh Mas Barik mau ikutan denger.... Boleh gak ya?? Bersambung..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar