9.25.2016

Adu strategi antara Megawati, SBY dan Prabowo di Pilgub DKI

Adu strategi antara Megawati, SBY dan Prabowo di Pilgub DKI
Cagub-Cawagub DKI Jakarta. ©2016 merdeka.com
Merdeka.com - Pilgub DKI Jakarta 2017 sudah dapat dipastikan akan berlangsung panas dan sengit. Ada tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bersaing merebut simpati hati warga Ibu Kota.

Pertama, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang didukung PDI Perjuangan, Partai Golkar, NasDem dan Hanura. Dukungan empat partai ini membuat Ahok paling banyak mengantongi kursi. 

Rizal Ramli: Mohon maaf Pak Ahok, anda 'on the way down'

Rizal Ramli: Mohon maaf Pak Ahok, anda 'on the way down'
Menko Rizal Ramli. ©2016 Merdeka.com/efrimal bahri
Merdeka.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang berencana maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 menilai elektabilitas Gubernur JakartaBasuki Tjahaja Purnama atau Ahok menurun karena kebijakannya tidak berpihak pada rakyat.

"Mohon maaf Pak Ahok, anda 'on the way down', ini bukan karena isu SARA, tapi karena kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat," ujar Rizal, Sabtu (17/9).

Menurut dia, fenomena penggusuran sejumlah warga bantaran kali di ibu kota yang kerap diperintahkan Ahok menjadi salah satu penyebab turunnya simpati masyarakat. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) pada 2000 itu mengatakan, pemindahan warga bantaran kali menuju rumah susun tidak disertai dengan dialog yang baik dengan masyarakat sehingga sering terjadi kericuhan.

"Selain itu, pakai logika saja, mau mencalonkan diri tapi mengumumkan akan menggusur warga di sekitar 300 titik. Ini mayoritas pemilihnya akan bergeser, kasihan partai pendukungnya," ujar Menteri Keuangan pada 2001 itu.

Rizal juga mengkritik gaya kepemimpinan Ahok yang dinilai tegas kepada masyarakat kalangan bawah, namun tidak menindak pengusaha atau pengembang yang merugikan masyarakat Jakarta.

"Ini waktunya melakukan perubahan. Jakarta yang dikelola secara otoriter, tegas tapi hanya terhadap rakyat miskin harus diubah menjadi kepemimpinan yang lebih manusiawi yang dapat lebih membangun Jakarta," tambahnya.

Menurut dia, dari sisi politik, tiga partai pendukung Ahok, yakni Partai Hanura, NasDem dan Golkar kini perlu mengevaluasi langkah mereka tersebut agar kelak pada Pemilu 2019 posisi mereka tidak tersisih.
[eko]

9.24.2016

Agus-Silviana atau Anis-Sandiaga Alternatif Bagi yang tak Suka Ahok



Terjawab sudah paket mengejutkan penantang Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta. Bagi yang tidak suka Ahok, alternatif bisa memilih salah satu dari dua paket ini.
Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya mengusung Anis Baswedan-Sandiaga Uno dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. Pasangan calon ini langsung mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Jumat malam (23/9) dikutip Assajidin.com dari CNN Indonesia.
“Masyarakat ekonomi di Jakarta ini kan sudah tidak mengenal, masyarakat politik sudah tidak mengenal konsep itu (nomor satu atau nomor dua di pemerintahan). Lupakan saja konsep Superman, kita berkolaborasi,” kata Sandiaga.
Agus Yudhoyono -Sylviana
Pasangan Anies-Sandiaga dipastikan bakal menghadapi dua pasangan calon lainnya. Dua pasangan calon itu adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Demokrat, PKB, PPP dan PAN, serta pasangan Ahok-Djarot yang diusung PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem.(*)

9.04.2016

'Ahmad Dhani ketakutan sampai minta Wiranto cabut dukungan ke Ahok'

'Ahmad Dhani ketakutan sampai minta Wiranto cabut dukungan ke Ahok'
Ahmad Dhani. ©2013 Merdeka.com/kapanlagi
Merdeka.com - Musisi Ahmad Dhani meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk merayu Ketua Umum Partai Hanura Wiranto agar tak jadi mengusung bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Menanggapi hal ini, Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok, Miryam S Haryani menilai pernyataan Ahmad Dhani tersebut merupakan sebuah bentuk ketakutan.

"Pernyataan Ahmad Dhani yang mengatakan hadirnya Ahok sebagai bahaya laten merupakan bentuk ketakutan serta ketidakmampuannya untuk bersaing melawan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang," kata Miryam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8).