Pemilihan gubernur DKI Jakarta akan segera dilakukan pada 2017 mendatang, sudah ada tiga pasang calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang mendaftar ke KPUD DKI Jakarta. Suhu politik Ibu Kota kian menghangat seiring munculnya tiga calon tersebut.
Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) menjadi cagub didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat. Pasangan ini didukung oleh Partai Golkar, Nasdem, Hanura dan yang belakangan memutuskan untuk mengusung adalah PDIP.
Pasangan selanjutnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana MUrni (Sylvi) . Keduanya dicalonkan oleh poros cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Terakhir, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan yang berpasangan dengan pengusaha Sandiaga Uno (Sandi).
Masyarakat berpendapat beragam mengenai ketiga pasangan ini. Meski beberapa nama sudah sangat lama terdengar, seperti Ahok, Djarot dan Sandi, nama-nama lainnya meski sudah pula dikenal publik, tetapi pada detik-detik terakhir masuk dalam bursa calon gubernur.
Anies, Agus maupun Sylvi dianggap sebagai sebuah kejutan lantaran sebelumnya ada nama-nama lain yang santer akan menjadi penantang Ahok. Tokoh yang sebelumnya masuk bursa cagub Jakarta yang akhirnya terpental antara lain Yusril Izha Mahendra, Rizal Ramli, Tri Rismaharini dan beberapa yang lainya.
Munculnya tokoh yang sebelumnya tidak terlalu diperhitungkan ini memberikan efek kejut terhadap penerimaan masyarakat. Hal ini sedikit merubah konstelasi politik serta pergeseran cara pandang para calon pemilih nantinya.
Kejutan tersebut tercermin dari hasil survey yang dilakukan oleh surakabar.id yang dilakukan sejak tanggal 23 hingga 29 September 2016. Jika sebelum penetapan resmi para cagub dan cawagub, nama Ahok selalu muncul pada posisi teratas, maka pada polling yang dilakukan oleh suratkabar.id menunjukan hal berbeda.
Polling yang diikuti oleh 4.305 netizen yang memiliki ketertarikan dengan pilkada DKI Jakarta menunjukan bahwa 41 persen menganggap pasangan Agus-Sylvi adalah orang yang dianggap mampu memimpin Jakarta pada lima tahun mendatang.
Posisi kedua ditempati oleh pasangan Ahok-Djarot yang mendapatkan 32,1 persen suara. Sementara itu, Anies-Sandi berada di posisi buncit dengan mendapatkan 26,9 persen.
Unggulnya pasangan Agus-Sylvi juga terjadi pada beberapa survey online. Bahkan akun twitter resmi Partai Golkar @Golkar5 sempat mengadakan survey yang juga memenangkan anak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Meski pada akhirnya hasil survey tersebut dihapus oleh adminnya.
Harus diakui jika pasangan Agus-Sylvi ini mengejutkan banyak pihak. Bukan saja karena usia yang sangat muda dan sebelumnya Agus masih berkarier secara cermelang di TNI dan harus mengorbankannya, akan tetapi lebih karena Agus selama ini bukan termasuk tokoh yang digembor-gemborkan ke publik untuk melawan calon petahana.
Namun lebih menarik lagi, ternyata respon netizen terhadap munculnya Agus sangat positif. Meski ada suara-suara miring mengenai adanya campur tangan SBY dalam turunnya Agus ke panggung politik, dianggap sebagai sebuah ambisi dari keluarga cikeas, hal tersebut tidak terlalu signifikan dalam meredam apresiasi positif netizen.
Apakah tren naiknya popularitas Agus ini akan terus naik hingga pada hari pemilihan? Tentu saja hal tersebut banyak dipengaruhi oleh dinamika politik serta pergerakan dari rival-rival mereka.
Semoga persaingan yang seat bisa melahirkan pemimpin yang terbaik untuk rakyat Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar