7.16.2017

ABN, Cara NasDem Merawat Indonesia

Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan Akademi Bela Negara (ABN) bertujuan membangun mental bangsa. ABN didirikan demi memenuhi hak dan tanggung jawab sebagai organisasi politik di Tanah Air.

"NasDem sebagai partai politik melaksanakan civic mission, hak dan tanggung jawab yang harus dijalankan secara bersamaan," tegas Surya di Gedung ABN NasDem, Jakarta Selatan, Minggu 16 Juli 2017.
Surya menilai, suatu bangsa yang memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam melimpah akan sia-sia bila mental bangsa belum terbina dengan baik. Disiplin nasional dan etos kerja yang baik menjadi kunci majunya sebuah bangsa.

Surya berharap penerus bangsa menorehkan kenangan dan catatan kecil soal ABN NasDem. Setidaknya, ABN NasDem diingat sebagai lembaga yang memberi implementasi dan fokus menularkan spirit kebangsaan mempertahankan Indonesia.

"Kita harus menjaga, merawat, dan mempertahankan bangsa Indonesia," tegas dia.

Surya juga menyinggung adanya pihak-pihak yang ingin mengganti ideologi bangsa. Dia berharap Presiden Joko Widodo bisa terus menjawab dan mempertahankan pemahaman bangsa.

"Presiden Jokowi, bangsa ini menaruh harapan besar, untuk berkomitmen pada ideologi bangsa, Pancasila," ucap Surya.

Presiden Jokowi meresmikan ABN NasDem dengan pemukulan gong dan penyerahan Obor Restorasi. Orang nomor 1 di Indonesia itu tiba di Geudng ABN NasDem di Jalan Pancoran Timur II, Jakarta Selatan pukul 09.45 WIB. Ia disambut Surya Paloh melewati barikade kader Nasdem, sebelum memasuki Gedung ABN Nasdem.

Acara juga diharidi Ketua DPR Setya Novanto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya serta Menko Polhukkam Wiranto juga menghadiri peresmian ABN NasDem.


(OJE)

http://news.metrotvnews.com/politik/PNg43EAb-abn-cara-nasdem-merawat-indonesia

Basuki Priyanto, Sosok di Balik Pengembang Teknologi 4G dan 5G

Berkecimpung belasan tahun di bidang teknologi komunikasi nirkabel, pria kelahiran Bandung 41 tahun ini diketahui terlibat dalam pembentukan dan pengembangan teknologi seluler 4G/5G di badan standarisasi dunia, mewakili salah satu perusahaan telekomunikasi di Swedia.

Saat bertemu di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (6/7/2017), pria yang memiiiki nama lengkap Basuki Endah Priyanto ini mengungkap awal mula dirinya menggeluti dunia teknologi telekomunikasi.
Diketahui, Basuki sudah berkecimpung di dunia 4G sejak 2005, dan kemudian langsung bergabung di perusahaan multinasional yang memproduksi smartphone 4G.

"Saat bergabung di perusahaan tersebut, saya melihat beberapa kelemahan dan tantangan yang dihadapi teknologi 4G. Karena itu, saya pun berusaha untuk membuat sebuah algoritma atau teknik baru yang dapat meningkatkan kapasitas dan kekuatan sinyal 4G itu sendiri," ungkap pria pecinta gudeg ini.

Lebih lanjut, pria yang saat ini berkarier sebagai Master Engineer-Connectivity Research di Sony Mobile Communications di Lund, Swedia dan juga sebagai VP Communications di IDN Global ini menceritakan bagaimana dirinya tertarik bergelut di dunia teknologi.
"Sudah cita-cita sejak taman kanak-kanak (TK) ingin menjadi seorang insinyur di bidang telekomunikasi," ungkap pria yang gemar bolak-balik 'ngantor' dengan mengendarai sepeda.

Ia menambahkan, "Sejak kuliah konsisten untuk mengambil jurusan Teknik Telekomunikasi, salah satu sub-jurusan di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, dilanjutkan dengan mengambil S-2 dan S-3 dengan jurusan spesialisasi Wireless Communications. Alhamdulillah, hingga saat ini saya masih tetap bekerja di bidang wireless communications," ujarnya.
Sebagai pemegang beberapa paten terkait algoritma pemrosesan sinyal 4G dan 5G, ia mengakui agak kesulitan untuk mengingat berapa jumlah paten yang dimilikinya.
"Lupa ada berapa persisnya, tetapi lebih dari 50 paten dan itu di bidang telekomunikasi semua," ucapnya.

Namun, itu masih tidak seberapa dibandingkan ratusan atau ribuan paten untuk membentuk sebuah sistem 4G dan 5G yang sangat kompleks. Tantangan dan peluang di bidang ini masih sangat besar. Hal inilah yang memicunya untuk terus melahirkan paten-paten baru.
Berkiprah lama di negeri orang, Basuki menyatakan rasa kangennya untuk berkunjung di Indonesia.

"Kangen banget dengan masakan ibu, gudeg, dan nasi padang. Namun, yang utama kangen kumpul-kumpul dengan keluarga besar dan teman-teman," imbuh pria murah senyum ini.