Berkecimpung belasan tahun di bidang teknologi
komunikasi nirkabel, pria kelahiran Bandung 41 tahun ini diketahui terlibat
dalam pembentukan dan pengembangan teknologi seluler 4G/5G di badan
standarisasi dunia, mewakili salah satu perusahaan telekomunikasi di Swedia.
Saat
bertemu di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (6/7/2017), pria yang memiiiki nama
lengkap Basuki Endah Priyanto ini mengungkap awal mula dirinya menggeluti dunia
teknologi telekomunikasi.
Diketahui,
Basuki sudah berkecimpung di dunia 4G sejak 2005, dan kemudian langsung bergabung
di perusahaan multinasional yang memproduksi smartphone 4G.
"Saat
bergabung di perusahaan tersebut, saya melihat beberapa kelemahan dan tantangan
yang dihadapi teknologi 4G. Karena itu, saya pun berusaha untuk membuat sebuah
algoritma atau teknik baru yang dapat meningkatkan kapasitas dan kekuatan
sinyal 4G itu sendiri," ungkap pria pecinta gudeg ini.
Lebih
lanjut, pria yang saat ini berkarier sebagai
Master Engineer-Connectivity Research di Sony Mobile
Communications di Lund, Swedia dan juga sebagai VP Communications di
IDN Global ini menceritakan bagaimana dirinya tertarik bergelut
di dunia teknologi.
"Sudah
cita-cita sejak taman kanak-kanak (TK) ingin menjadi seorang insinyur di bidang
telekomunikasi," ungkap pria yang gemar bolak-balik 'ngantor' dengan
mengendarai sepeda.
Ia
menambahkan, "Sejak kuliah konsisten untuk mengambil jurusan Teknik
Telekomunikasi, salah satu sub-jurusan di Teknik Elektro Institut
Teknologi Bandung, dilanjutkan dengan mengambil S-2 dan S-3 dengan jurusan
spesialisasi Wireless Communications. Alhamdulillah, hingga saat ini saya masih
tetap bekerja di bidang wireless communications," ujarnya.
Sebagai
pemegang beberapa paten terkait algoritma pemrosesan sinyal 4G dan 5G, ia
mengakui agak kesulitan untuk mengingat berapa jumlah paten yang dimilikinya.
"Lupa
ada berapa persisnya, tetapi lebih dari 50 paten dan itu di bidang
telekomunikasi semua," ucapnya.
Namun, itu masih tidak seberapa dibandingkan ratusan atau ribuan paten untuk membentuk sebuah sistem 4G dan 5G yang sangat kompleks. Tantangan dan peluang di bidang ini masih sangat besar. Hal inilah yang memicunya untuk terus melahirkan paten-paten baru.
Berkiprah
lama di negeri orang, Basuki menyatakan rasa kangennya untuk berkunjung di
Indonesia.
"Kangen
banget dengan masakan ibu, gudeg, dan nasi padang. Namun, yang utama kangen
kumpul-kumpul dengan keluarga besar dan teman-teman," imbuh pria murah
senyum ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar