Politikus senior Partai
Persatuan Pembangunan (PPP), Habil Marati mengecam pidato Ketum PDI-Perjuangan Megawati
Soekarnoputri yang menyebut kalau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab'
pada peringatan HUT PDIP ke-44. Megawati dinilai tidak paham posisi agama
dalam perspektif penciptaan manusia.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira memberikan pembelaan terhadap Megawati. Andreas menegaskan pernyataan Mega tidak hanya bicara soal agama Islam, tapi juga agama lain. Apalagi pidato Mega itu, kata dia, merupakan kutipan dari ayahnya yang juga Presiden RI pertama, Soekarno.
"Bu Mega enggak mengatakan tentang Islam atau hanya Islam. Bu Mega juga bicara tentang Hindu dan India, Kristen dan Yahudi, yang beliau kutip dari Bung Karno," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Jumat (13/1).
Andreas menduga Habil tidak memahami konteks pidato Megawati yang berbicara tentang banyak aspek. Mulai dari sejarah peradaban manusia, keberagamaan agama dan budaya serta masalah kebangsaan.
"Saya duga beliau tidak paham konteks pidato Ibu Mega yang bicara tentang sejarah peradaban manusia, agama, budaya dan kebangsaan," tegasnya.
Anggota Komisi I DPR ini membantah sindiran Habil bahwa Megawati telah melecehkan agama dan Pancasila. Dia mengklaim Presiden ke-5 RI itu justru sangat memahami seluk beluk dan nilai luhur dalam Pancasila.
"Bu Mega sangat paham tentang Pancasila; sejarah lahirnya, nilai-nilai etik - moral nya, dan spiritnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Pidato politik Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT PDIP ke-44 menuai kecaman. Salah satunya berasal dari Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Habil Marati.
Politikus asal Sulawesi Tenggara ini menyindir pidato Megawati yang menyebut 'kalau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab'.
Menurutnya, Megawati tidak paham posisi agama dalam perspektif penciptaan manusia, bahwa agama Islam bukan budaya Arab. Atas hal itu, Megawati dinilai tidak paham agama.
"Megawati tidak paham Agama, dan tidak tau beragama. Islam turun di tanah Arab dan pada orang Arab, tapi Allah mengutus Nabi Muhammad bukan untuk mewakili orang Arab dan tanah Arab dalam kenabiannya. Nabi Muhammad mewakili seluruh umat manusia sepanjang zaman," ujar Habil Marati di Jakarta, Kamis (12/1).
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Perreira memberikan pembelaan terhadap Megawati. Andreas menegaskan pernyataan Mega tidak hanya bicara soal agama Islam, tapi juga agama lain. Apalagi pidato Mega itu, kata dia, merupakan kutipan dari ayahnya yang juga Presiden RI pertama, Soekarno.
"Bu Mega enggak mengatakan tentang Islam atau hanya Islam. Bu Mega juga bicara tentang Hindu dan India, Kristen dan Yahudi, yang beliau kutip dari Bung Karno," kata Andreas saat dihubungi merdeka.com, Jumat (13/1).
Andreas menduga Habil tidak memahami konteks pidato Megawati yang berbicara tentang banyak aspek. Mulai dari sejarah peradaban manusia, keberagamaan agama dan budaya serta masalah kebangsaan.
"Saya duga beliau tidak paham konteks pidato Ibu Mega yang bicara tentang sejarah peradaban manusia, agama, budaya dan kebangsaan," tegasnya.
Anggota Komisi I DPR ini membantah sindiran Habil bahwa Megawati telah melecehkan agama dan Pancasila. Dia mengklaim Presiden ke-5 RI itu justru sangat memahami seluk beluk dan nilai luhur dalam Pancasila.
"Bu Mega sangat paham tentang Pancasila; sejarah lahirnya, nilai-nilai etik - moral nya, dan spiritnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Pidato politik Ketum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada peringatan HUT PDIP ke-44 menuai kecaman. Salah satunya berasal dari Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Habil Marati.
Politikus asal Sulawesi Tenggara ini menyindir pidato Megawati yang menyebut 'kalau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab'.
Menurutnya, Megawati tidak paham posisi agama dalam perspektif penciptaan manusia, bahwa agama Islam bukan budaya Arab. Atas hal itu, Megawati dinilai tidak paham agama.
"Megawati tidak paham Agama, dan tidak tau beragama. Islam turun di tanah Arab dan pada orang Arab, tapi Allah mengutus Nabi Muhammad bukan untuk mewakili orang Arab dan tanah Arab dalam kenabiannya. Nabi Muhammad mewakili seluruh umat manusia sepanjang zaman," ujar Habil Marati di Jakarta, Kamis (12/1).
Baca
juga:
PPP soal pidato politik di HUT PDIP: Megawati tidak paham agama
Beda nasib dua putri Soekarno di hari Selasa
Rachmawati diduga mau makar, Megawati pasang badan buat Jokowi
PPP soal pidato politik di HUT PDIP: Megawati tidak paham agama
Beda nasib dua putri Soekarno di hari Selasa
Rachmawati diduga mau makar, Megawati pasang badan buat Jokowi
[ian]
https://www.merdeka.com/peristiwa/pdip-bela-mega-diserang-soal-pidato-islam-jangan-jadi-arab.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar