Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar
merealisasikan target untuk membangun konektivitas dan infrastruktur
di Indonesia dalam masa tiga tahun kepemimpinanya. Salah satu proyek
infrastruktur yang terbangun adalah jalan tol.
Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Kantor Kepala Staf Kepresidenan,
Rabu (18/10/2017), mengatakan saat ini jalan tol yang dibangun pemerintah sudah
banyak. Bahkan, panjang jalan tol yang dibangun di masa pemerintahan Joko
Widodo telah memecahkan rekor.
"Jadi jalan tol
yang sudah dibangun di pemerintahan Pak Jokoiwi-JK itu paling banyak dari
sebelum-sebelumnya, panjangnya 568 kilometer (km)," kata Luhut.
Dari data yang Luhut
paparkan, dalam kepemimpinan Presiden Soeharto selama 32 tahun, hanya 490 km
jalan tol yang berhasil terbangun. Sementara di era kepemimpinan Presiden
Soesilo Bambang Yudhoyono total jalan tol yang dibangun sepanjang 212 km.
Beberapa presiden
lainnya nampaknya tak mampu berbuat banyak dalam membangun infrastruktur jalan
tol ini. Terbukti di era Presiden Megawati Soekarno Putri, hanya 34 km yang
terbangun, di era Presiden Presiden BJ Habibie hanya 7,2 km, dan bahkan saat
Indonesia dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid hanya 5,5 km jalan tol yang
terbangun.
"Saya suka
kinerja Pak Basuki itu, tidak banyak omong tapi jalan terus pembangunan,"
tegas Luhut.
Era Jokowi Paling Banyak Bangun Jalan Tol
Metrotvnews.com, Jakarta: Pembangunan infrastruktur, khususnya tol,
terus menjadi prioritas pemerintah guna mendorong pemerataan daerah dan
memajukan perekonomian nasional.
Tercatat, sejak awal pemerintahan hingga 2016, panjang tol yang telah dibangun pemerintahan Joko Widodo mencapai 176 kilometer (km). Jumlah itu jauh di atas capaian pembangunan tol pada masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Tercatat, sejak awal pemerintahan hingga 2016, panjang tol yang telah dibangun pemerintahan Joko Widodo mencapai 176 kilometer (km). Jumlah itu jauh di atas capaian pembangunan tol pada masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Pada tahun
ini, ruas tol yang telah terbangun secara menyeluruh dan siap dioperasikan
ditargetkan mencapai 568 km.
"Sejak tol pertama di era Presiden Soeharto dibangun pada 1978 hingga 1998, selama 20 tahun, hanya 490 km," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Endra Saleh Atmawidjaja, Senin 12 Juni.
Baca: Jokowi Fokus Bangun Infrastruktur Genjot Perekonomian
Sementara itu, pada masa pemerintahan periode presiden BJ Habibie, tol yang terbangun hanya 7,2 km. Di era Abdurrahman Wahid, ruas tol yang terbangun 5,5 km. Sementara itu, pada masa Megawati Soekarno Putri, panjang tol yang dibangun ialah 34 km.
"Pada masa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang 10 tahun memerintah hanya 212 km," tuturnya.
Endra menekankan pembangunan infrastruktur jalan tidak bisa hanya terpusat di Jawa saja, tetapi juga di pulau-pulau besar lain, seperti Sumatra dan Kalimantan.
"Ini tidak sekadar jalan, tapi menyangkut ketahanan pangan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan akses jalan yang baik, pengangkutan logistik akan berjalan dengan lancar dan kegiatan ekonomi pun bisa terangkat," tandasnya.
Baca: Jokowi: 70 Tahun, Indonesia Baru Punya 840 Km Jalan Tol
Kerja positif pemerintahan Jokowi itu berkorelasi dengan tingkat kepuasan masyarakat.
Berdasarkan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru-baru ini, sebanyak 74,8 persen dari 1.350 responden dari seluruh Indonesia mengakui arah perjalanan bangsa Indonesia kini sudah benar.
Sebanyak 40,5 persen responden merasa kondisi perekonomian membaik ketimbang tahun lalu. Kinerja pemerintah di bidang politik, penegakan hukum, dan keamanan juga baik di mata masyarakat. (Media Indonesia)
"Sejak tol pertama di era Presiden Soeharto dibangun pada 1978 hingga 1998, selama 20 tahun, hanya 490 km," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Endra Saleh Atmawidjaja, Senin 12 Juni.
Baca: Jokowi Fokus Bangun Infrastruktur Genjot Perekonomian
Sementara itu, pada masa pemerintahan periode presiden BJ Habibie, tol yang terbangun hanya 7,2 km. Di era Abdurrahman Wahid, ruas tol yang terbangun 5,5 km. Sementara itu, pada masa Megawati Soekarno Putri, panjang tol yang dibangun ialah 34 km.
"Pada masa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang 10 tahun memerintah hanya 212 km," tuturnya.
Endra menekankan pembangunan infrastruktur jalan tidak bisa hanya terpusat di Jawa saja, tetapi juga di pulau-pulau besar lain, seperti Sumatra dan Kalimantan.
"Ini tidak sekadar jalan, tapi menyangkut ketahanan pangan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan akses jalan yang baik, pengangkutan logistik akan berjalan dengan lancar dan kegiatan ekonomi pun bisa terangkat," tandasnya.
Baca: Jokowi: 70 Tahun, Indonesia Baru Punya 840 Km Jalan Tol
Kerja positif pemerintahan Jokowi itu berkorelasi dengan tingkat kepuasan masyarakat.
Berdasarkan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru-baru ini, sebanyak 74,8 persen dari 1.350 responden dari seluruh Indonesia mengakui arah perjalanan bangsa Indonesia kini sudah benar.
Sebanyak 40,5 persen responden merasa kondisi perekonomian membaik ketimbang tahun lalu. Kinerja pemerintah di bidang politik, penegakan hukum, dan keamanan juga baik di mata masyarakat. (Media Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar